Indeks Artikel

Penampakan kapal hantu Sang Kapten Flying Dutchman

Jumat, Juni 07, 2013 12:38 WIB

 

Entah bagaimana jelasnya legenda ini muncul. Ada anggapan kisah ini berasal dari Belanda. Versi lain menyebutkan kisahnya bermula dari sebuah sandiwara dari Inggris The Flying Dutchman (1826) yang dikarang Edward Fitzball dan novel The Phantom Ship (1837) oleh Frederick Marryat. Kemudian dibawa dan diadaptasi ke dalam cerita Belanda Het Vliegend Schip (The Flying Ship) oleh Pastor Belanda A.H.C Romer. Sementara itu, opera Richard Wagner (1841) dan The Flying Dutchman on Tappan Sea oleh Washington Irving (1855) dianggap pula sebagai cikal bakal legenda Flying Dutchman. Kisah ini begitu membekas di hati para penikmatnya hingga waktu demi waktu terus hidup dan diceritakan turun-temurun. Lama-kelamaan orang menjadi hampir pasti percaya legenda kapal Flying Dutchman benar-benar diangkat dari sebuah peristiwa nyata.
Beberapa orang mengaku telah melihat kapal Flying Dutchman mengapung di lautan tanpa awak kapal. Pengakuan ini bahkan diceritakan oleh Colombus dalam kisah pelayarannya. Colombus bercerita bahwa suatu hari mereka melihat kapal usang terapung-apung tanpa awak di tengah laut. Setelah itu, awak yang pertama kali melihat kapal misterius tersebut didapati tewas. Berikut ini beberapa laporan yang berhasil didokumentasikan perihal penampakan Flying Dutchman.

  1. Pada 1823, HMS Leven, Kapten Oweb mengisahkan dua kali melihat sebuah kapal tanpa awak terombang-ambing di tengah lautan dari kejauhan. Namun, dalam sekejap kapal tersebut menghilang.
  2. Pada 1835, dikisahkan pada tahun ini, sebuah kapal berbendera Inggris terkepung oleh badai di tengah samudra. Ketika tengah berusaha mempertahankan diri, tiba-tiba sebuah kapal muncul tiba-tiba entah dari mana datangnya akan menabrak kapal tersebut. Ketika jaraknya sudah semakin dekat, kapal asing itu lenyap seketika sebelum terjadi benturan.
  3. Pada 1881, tiga orang anak kapal HMS Bacchante termasuk King George V mengaku melihat sebuah kapal tak berawak yang berlayar menentang arus kapal mereka. Anehnya, keesokan harinya, salah seorang dari mereka meninggal dengan keadaan yang mengerikan.
  4. Pada 1879, kapal tak berawak ini muncul di hadapan anak kapal SS Pretoria.
  5. Pada 1939, beberapa orang mengaku melihat kapal tanpa awak terlihat di Mukzenberg, sebentar saja karena kapal tersebut tiba-tiba menghilang.
  6. Pada 1941, di Pantai Glencairn dilaporkan sebuah kapal usang menabrak batu karang dan hancur. Namun, ketika lokasi didatangi, tidak ada tanda-tanda telah terjadi kecelakaan kapal.
  7. Pada 1942, beberapa orang saksi melihat sebuah kapal kosong memasuki perairan Tabel Bay kemudian menghilang.
  8. Pada 1942, tepatnya di bulan Agustus 1942 kapal The Flying Dutchman kembali menampakkan diri di depan kapal laut militer M.H.S Jubilee di dekat Cape Town.
  9. Pada 1959, dengan menggunakan teleskop, awak kapal Straat Magelhaen melaporkan melihat sebuah kapal misterius yang terombang-ambing di tengah lautan dalam keadaan kosong.
Legenda kapal Flying Dutchman akhirnya memunculkan mitos. Ketika sebuah kapal berlayar di laut lepas bertemu atau melihat Flying Dutchman, maka kesialanlah yang akam menimpa kapal dan para awaknya. Apalagi jika kapal tersebut sempat memberi sinyal pada Flying Dutchman, maka kapal itu akan tenggelam atau celaka. Oleh karenanya, kemunculan Flying Dutchman lebih banyak dihindari daripada diharapkan. Bahkan, konon ada suatu cara untuk menangkal dari kemungkinan berapapasan dengan Flying Dutchman tersebut, yakni dnegan memasangkan tapal kuda di tianglayar kapal sebagai perlindungan.

Bagaimana kisahnya hingga kapal Flying Dutchman begitu ditakuti di lautan?

Cerita yang dihimpun dari berbagai versi menyebutkan seorang kapten kapal Bernard Fokke dari abad ke-17 mengadakan perjalanan dari Holland ke Pulau Jawa dnegan kecepatan luar biasa. Kecepatan tersebut dicurigai diperoleh atas bantuan iblis. Namun di tengah pelayarannya, kapal mereka dihadang cuaca buruk. Seorang awak kapal meminta supaya pelayaran dihentikan untuk sementara. Namun, sang kapten menolak dan justru berkata lantang, "Aku bersumpah tidak akan mundur dan akan terus menembus badai utnuk mencapai kota tujuanku atau aku beserta semua awak kapalku akan terkutuk selamanya." Tiba-tiba badai menghantam kapal mereka dan terkutuklah mereka selamanya. Sang kapten dengan awaknya dikutuk melayari tujuh samudra untuk selama-lamanya sampai akhir zaman.

Selain cerita tersebut, masih ada beberapa versi lain. Namun, kisah yang demikianlah yang paling terkenal.