Indeks Artikel

THE GREAT ZIMBABWE: KOTA KUNO DARI ZIMBABWE

Senin, Agustus 17, 2015 10:59 WIB


The Great Zimbabwe merupakan sebuah kota kuno yang diyakni telah ada sejak Zaman Besi. Terletak di Lodge, bagian Tenggara Zimbabwe, lebih tepatnya 19 mil atau 30 km dari Masvingo. Kota kuno ini sekarang hanya tinggal menyisakan reruntuhannya saja yang memanjang sekitar 200 hektar. Sebenarnya di Zimbawe dan Mozambik terdapat 150 reruntuhan batu besar yang mengindikasikan bekas kota kuno, tetapi reuntuhan di Lodge yang paling luas dan besar sehingga disebut “The Great Zimbabwe”.

Menurut Legenda setempat, “The Great Zimbabwe” ini dulunya merupakan taman bermain bagi para raksasa, karena lokasinya yang dikelilingi oleh bukit-bukit curam. Reruntuhan batu dari granit tersebar di wilayah ini dengan cara ditumpuk sehingga dapat membuat formasi batuan yang spektakuler.

Diperkirakan di sekitar lembah dari pusat reruntuhan ini dulunya dihuni oleh 10.000 sampai 20.000 warga Kerajaan Shona atau juga disebut Bantu. Ekonomi penduduknya didasarkan pada pertenakan sapi, budidaya tanaman, dan perdagangan emas di wilayah pantai Samudera Hindia. Hal ini membuat “The Great Zimbabwe” ini menjadi jantung dari sebuah Kerjaan yang berkembang pada periode abad ke-11 hingga ke-15. Dalam bahasa Zimbabwe, kata Shona berarti rumah batu. Orang-orang Shona telah tinggal di wilayah ini selama lebih dari 1000 tahun.
Situs ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu kompleks bukit, kompleks Enclosure (dapat diartikan sebagai pagar atau dinding), dan reruntuhan bebatuan. Kompleks bukit dan Enclosure ditandai dengan kontruksi dari batuan mortarless dan bagunan yang terbuat dari daga (tanah dan lumpur bata). Diantara kedua kompleks itu terdapat sejumlah gundukan besar sisa dari bagunan daga.

Kompleks bukit sebelumnya disebut sebagai Acropolis yang merupakan pusat spiritual dan keagamaan dari kota itu. Di tempat tersebut terdapat sebuah bukit curam yang terbuat dari tumpukan batu yang tingginya 262 kaki atau 80 meter. Selain itu juga terdapat reruntuhan yang memanjang 328 kaki atau 100 meter dan 148 kaki atau 45 meter. Reruntuhan-reruntuhan tersebut merupakan bagian tertua dari situs ini. Bukti tumpukan bebatuan ini menunjukan bahwa batu-batu pertama diletakkan pada sekitar tahun 900 M. Orang-orang membangunnya dengan memasukkan batu-batu granit alam yang dibentuk blok persegi panjang untuk membentuk dinding yang tebalnya 20 kaki (6 meter) dan tinggi 36 kaki (11 meter).



 Di sebelah selatan dari komplek bukit, terdapat komplek Anclosure yang merupakan struktur kuno tunggal terbesar yang ada di sub-Sahara. Dinding luarnya sepanjang 820 kaki atau 250 meter, dengan ketinggian maksimum 36 kaki atau 11 meter. Dinding ini membentuk sebuah lingkaran. Di dinding bagian dalam membentuk sebuah panel yang smpit sepanjang 180 kaki atau 55 meter yang mengarah ke kerucut Tower. Tinggi tower tersebut 33 kaki atau 10 meter dengan diameter 16 kaki atau 5 meter. Hingga sekarang belum diketahui maksud pendirian tower ini.
“The Great Zimbabwe ini mulai ditinggalkan pada abad ke-15. Penyabnya karena adanya penurunan perekonomian di wilayah ini. Penduduk saat itu sudah mulai meninggalkan pekerjaan batunya dan mulai menggunakan teknik tembikar yang didapatnya dari wilayah Khami, sebelah selatan dari wilayah reruntuhan ini.
Reruntuhan ini kemudian ditemukan kembali oleh penjelajah Eropa yang mengunjunginya pada akhir abad ke-19. Mereka percaya bahwa wilayah ini dulunya merupakan Kota Legendari Ophir yang merupakan lokasi tambang Raja Salomo. Bersamaan dengan itu pula ditemkan patung-patung batu dalam bentuk rupa burung dalam reruntuhan itu. Oleh sebab itu pada masa sekarang, bendera negara Zimbawe menjadikan burung itu sebagai simbol negaranya.

Sumber: