Indeks Artikel

4 Legenda Perempuan Cantik Cina Kuno Bag 2 : Xi Shi The Natural Beauty

Jumat, Februari 19, 2016 14:31 WIB

Negeri Cina yang peradabannya telah berdiri sejak ribuan tahun tentunya memiliki beragam kisah menarik yang untuk selalu dibahas hingga kini. Peninggalan peradaban bangsa ini tidak hanya dalam wujud benda atau yang berhubungan dengan arkeologi tetapi juga mitos dan legenda. Salah satu legenda yang terkenal dari bangsa ini adalah cerita 4 perempuan cantik dari negeri Cina. Mereka terkenal tidak hanya karena kecantikannya tetapi juga karena pengaruhnya dalam pemerintahan yang bahkan dapat membuat kehidupan istana bergejolak. Siapa sajakah mereka?

Xi Shi

Dalam kisah perempuan cantik ini dapat dipetik pembelajaran, bahwa seorang perempuan dapat membuat sebuah negara besar menjadi hancur. Xi Shi yang lahir pada tahun 497 SM adalah putri seorang pedagang teh dari desa Gunung Ningaloo di daerah Zhuji, Provinsi Zhjiang pada zaman negara Yue kuno. Perempuan ini tumbuh menjadi gadis cantik dengan kecantikan yang natural serta daya tarik yang luar biasa. Ketika ia remaja, negara Yue dikalahkan oleh negara Wu dan membuat Gou Jian, Raja Yue menjadi bawahan Pangeran Fuchai dari negara Wu selama tiga tahun, serta wajib membayar upeti.
Gou Jian, Raja Yue tidak terima akan penghinaan dan kekalahannya dalam perang. Bahkan untuk mengingatkan akan kekalahannya, ia rela menderita dengan tidur di semak belukar dan minum empedu sebelum makan. Kemudian dia mempunyai akal untuk menjatuhkan negara Wu dengan trik perempuan cantik. Maka ia memerintahkan untuk mencari seorang perempuan cantik untuk dikirim kepada Pangeran Fuchai sebagai persembahan. Pilihannya pun jatuh kepada Xi Shi. Di daerahnya tinggal, kecantikannya telah dibicarakan banyak orang bahkan oleh anak-anak kecil dan Xi Shi dikirim ke ibu kota negara Yue.
Lukisan Xi Shi

Selama di istana negara Yue, Xi Shi dijelaskan apa tujuan utamanya serta diajarkan dan dilatih etika istana. Setelah semua persiapan selesai, Raja Gou Jian memerintahkan salah satu menterinya, Fan Li untuk mengantarkan Xi Shi kepada Pangeran Fuchai. Tak disangka selama perjalanan, keduanya saling jatuh cinta. Xi Shi mengagumi sifat bijaksana Fan Li, sementara Fan Li kagum akan keberanian Xi Shi yang rela berkorban demi negaranya. Sebelum berpisah, mereka membuat janji cinta rahasia.
Pangeran negara Wu menyambut Xi Shi dengan senang hati. Ia terpesona oleh penanmpilan dan sangat menyayangi Xi Shi. Secara perlahan Sang Pangeran mulai mengabaikan tugas politiknya dan memilih menghabiskan waktunya denga Xi Shi. Selain itu ia juga sering mengajak Xi Shi naik kereta untuk mengelilingi negeri Wu. Bahkan juga membangun istana indah untuk perempuannya. Sang Pengeran sering membual bahwa ia telah berhasil mendapatkan hari perempuan paling cantik di dunia, dan jika ada orang yang ingin melihat perempuannya maka harus membayar beberapa koin emas. Dengan cara ini, maka sang pangeran juga berhasil memperkaya pundi-pundinya.

Meskipun hidup nyaman, Xi Shi tidak pernah lupa dengan tujuan utamanya dan penderitaan rakyatnya. Ketika kondisi negara Wu sedang kacau akibat ulah pangerannya, maka Raja Yue menyerang negara itu. Pada akhirnya Raja Yue berhasil mengambil alih negara Wu. Setelah kematian Pangeran Fu Chai, Xi Shi menghilang dari publik dan menikah dengan Fan Li. Mereka berdua menjadi pedagang yang sukses. Tetapi ada pula cerita yang mengatakan bahwa Raja Yue mebawa Xi Shi ke sebuah danau dan memerintahkannya untuk menenggelamkan diri ke dalam danau. Hal ini dilakukan agar tidak ada lagi yang memanfaatkan kecantikan Xi Shi.