Indeks Artikel

Kekuatan Yang Eksis Sepanjang Masa "Sihir"

Selasa, Februari 16, 2016 19:57 WIB

Hampir dalam setiap kisah masa lalu seperti dongeng atau legenda akan terdapat unsur mistis atau sihir. Tentu saja jika ada sihir maka akan ada Penyihir. Ilmu sihir diyakini telah ada sejak manusia mulai berkumpul dan membentuk komunitas. Sihir sederhana dapat diakses oleh masyarakat biasa dengan cara memberikan persembahan kepada roh atau arwah, tujuannya agar mendapatkan bantuan dari roh. Praktik ritual ini dapat ditemukan di hampir semua masyarakat tradisional. Seni lukis zaman prasejarah juga menggambarkan ritual magis untuk keberhasilan berburu. Ritual tersebut dianggap sebagai ritual keagamaan yang melibatkan tarian dengan kostum binatang. Penyihir telah ada sejak masa Sumeria kuno dan Babilonia. Sementara itu keyakinan bangsa Barat terhadap ilmu sihir diwariskan dari bangsa Mesir kuno, Ibrani, Yunani dan Romawi.
Ilustrasi Penyihir Dalam Dongeng Barat

Di Eropa penyihir telah mengalami kesalahahaman makna. Penyihir dianggap keji dan jahat, sehingga mereka harus digantung atau dibakar. Bahkan terdapat persidangan penyihir di Eropa dan Koloninya seperti di Amerika yang berlangsung anatara abad ke-15-ke-17. Praktik sihir saat itu dianggap sebagai ancaman terhadap Kekristenan. Akibatnya banyak terjadi tindakan kekerasan terhadap orang-orang yang dianggap mempraktekan sihir walaupun tanpa bukti.
Hukuman Mati Untuk Orang Yang Melakukan Sihir

Selama berabad-abad, Kristen mengutuk dan menolak ilmu sihir. Jika melihat pada Perjanjian Lama yaitu dalam bagian Keluaran dan Ulangan terdapat ayat-ayat yang menyinggung ketidaksenangan Allah terhadap penyihir. Contohnya cerita saat Raja Saul berkunjung ke ahli nujum (orang yang dapat berbicara dengan roh orang mati) guna membantunya agar dapat berkomunikasi dengan jiwa Nabi Samuel. Upaya ini berhasil, meskipun ia diberitahu oleh Samuel bahwa Alla tidak senang karena Saul telah melawanNya karena lebih percaya orang mati daripada percaya Allah sendiri.
Namun jika melihat perspektif masyarakat orang Mesir Kuno, Yunani, dan Romawi kuno akan berbeda dengan Alkitab. Bagi mereka, seseorang yang memiliki ilmu magis telah diberkahi oleh para dewa dan dewi serta dikagumi. Kekuatannya diyakini mampu melihat masa depan dan masa lalu, dapat berubah bentuk, dan kemampuan membuat ramuan ajaib untuk merubah penampilan fisik dan emosi. Orang-orang yang dikarunia anugerah ini bisa menggunakannya untuk hal hal positif dan negatif, serta sangat dihormati. Semenjak munculnya Kristen maka sihir telah menjadi hal yang negatif dan sihir dianggap sebagai bagian dari agama paling kuno di Bumi.


Sumber: