Indeks Artikel

Sepuluh Fakta Unik Bangsa Viking

Selasa, Maret 08, 2016 05:04 WIB


Apa yang ada dibenak jika membayangkan bangsa Viking?. Tubuh yang besar dan kekar, wajah bringas, kasar, pemberani, perompak yang kejam, senang berkelahi, dan sebagainya. Gambaran tersebut biasanya didapatkan berdasarkan kisah dari film-film action dan tidak sepenuhnya benar. Sebagai sebuah bangsa yang kuat, mereka juga memiliki sisi karakter dan kepribadian selayaknya manusia yang lain. Berikut adalah spuluh pembahasan perilaku bangsa Viking yang unik dan jarang diketahui masyarakat.
A.   Bangsa Viking tidak memakai helm bertanduk.
Sering kali dalam visualisasi modern kita melihat prajurit Viking menggunakan helm bertanduk untuk menutupi kepalanya. Tentunya ini membuat mereka telihat semakin garang. Tetapi kenyataannya benda-benda arkeologis peninggalan bangsa Viking tidak ada helm betanduk yang ada hanyalah tanduk hewan biasa. Demikian pula berdasarkan cerita atau lukisan kuno, bangsa Viking tidak nampak seperti itu. Semua ini berawal dari sebuah lukisan Viking dari seorang pelukis pada abad ke-19. Ia terinspirasi dari diskrispi penulis sejarah Yunani dan Romawi kuno yang menyatakan bahwa bangsa Jerman dan Eropa Utara menggunakan helm bertanduk dalam upacara. Sementara itu periode Yunani dan Romawi kuno jauh sebelum periode Viking.


B.   Hobi Beres-Beres atau Menyukai Kebersihan
Apabila melihat aktivitas bangsa Viking seperti medayung perahu dan memenggal kepala musuh, maka tentu mereka akan memiliki bau badan yang menyengat. Justru sebalinya, berdasarkan penggalian situs Viking, ditemukan pinset, pisau cukur, sisir, dan pembersih telinga yang terbuat dari tulang dan tanduk hewan. Mereka juga mandi seminggu sekali lebih sering dari orang Eropa lainnya dan menyukai untul berendam di sumber air panas alam.

C.   Memiliki sebuah cairan khusus untuk proses pembakaran
Bangsa Viking telah menggunakan sebuah cairan khsus untuk dapat menciptakan api. Dari mana mereka mendapatkan cairan itu?. Dalam kesehariaanya mereka tidak ragu untuk memanfaatkan limbah manusia. Jamur yang sudah dikumpulkan akan direbus dengan urin manusia hingga mendidih. Proses ini akan menghasilkan natrium nitrat yang memang ada dalam air seni, cairan dari perebusan ini akan dapat membuat api menjadi membara, sehingga dimanapun juga mereka dapat membuat api.

D.  Mengubur mayat di kapal
Tidak ada yang meragukan bahwa bangsa Viking mencintai perahu meraka dan suatu kehormatan apabila dikebumikan di dalam perahunya. Dalam keyakinan agama Norse, prajurit gagah berani akan memasuki alam meriah dan mulia setelah kematiaanya. Oleh sebab itu mereka berpikir bahwa kapal akan membantu mereka mencapai tempat itu. Prosesi pemakaman di kapal ini berbeda-beda yang didasarkan dari status sosial. pJenazah Perompak Viking dan perempuan terpandang akan ditaruh di kapal dengan dikelilingi dengan senjata, barang berharga, dan terkadang para budak juga akan dikorbankan.


E.   Bangsa Viking aktif dalam perdagangan budak.
Ternyata banyak dari Bangsa Viking yang menjadi kaya dari perdagangan manusia. Mereka akan menangkap dan memperbudak perempuan dan laki-laki muda di wilayah Anglo Saxon, Celtic, dan pemukiman Slavia. Kemudian akan dijual di pasar budak yang hampir ada seluruh wilayah Eropa dan Timur Tengah.

F.   Perempuan Viking memiliki hak-hak dasar.
Rata-rata perempuan Viking menikah pada umur 12 tahun dan harus siap ketika ditinggal suaminya untuk berlayar. Namun demikian mereka memiliki lebih banyak kebebasan daripada perempuan lain pada masa itu. Asalkan perempuan Viking tersebut bukanlah seorang budak, maka mereka bisa mewarisi properti, meminta cerai dan meminta kembali mahar mereka jika pernikahan berakhir.

G.  Pria Viking menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk bertani
Hal ini mungkin diluar dugaan. Memang beberapa pria Viking mengacungkan pedang, menjadi perompak yang membakar desa-desa tetapi sebagian besar memegang sabit untuk memangkas jelai, gandum, dan tanaman lain. Mereka juga mengurus sapi, kambing, babi, dan domba di pertenakan kecilnya yang biasanya menjadi sumber makanan yang cukup untuk menghidupi keluarga.

H.  Bangsa Viking bermain ski untuk bersenang-senang.
Penduduk Skandinavia telah mengembangkan ski primitif setidaknya mulai 6.000 tahun yang lalu. Meskipun bangsa Rusia kuno lebih awal lagi menemukan permainan ski ini. Bangsa Viking menggangap bermain ski sebagai cara yang efisien untuk berkeliling dan menjadi rekreasi yang populer. Bahkan mereka menyembah Dewa Ski, Ullr.

I.     Pria Viking senang berambut pirang.
Ternyata pria Viking termasuk ke dalam golongan maskulin. Mereka memperdulikan penampilan mereka, terutama soal rambut. Mereka akan menggunakan sabun yang dengan kadungan alkali yang tinggu untuk pemutih rambut. Bahkan di beberapa daerah jenggot juga ikut diputihkan. Sebenarnya mereka melakukan ini tidak hanya untuk alasan estetika tetapi juga untuk kesehatan yaitu menghindari kutu dan tikus.


J.   Bangsa Viking bukan merupakan satu kesatuan.
Bangsa Viking tidak saling mengenal. Istilah Viking merupakan penyebutan bagi semua orang yang tinggal di Skandinava yang melakukan ekpedisi ke luar negeri. Selama “Viking Age”, daerah yang dikatakan sebagai asal Viking adalah Denmark, Norwegia, dan Swedia yang masing-masing dipimpin oleh kepala suku. Terkadang mereka sering berperang antara yang satu dengan yang lainnya jika mereka sedang tidak “mendatangkan malapetaka di negeri asing” (melakukan penjarahan/berbuat onar di luar negeri).