Indeks Artikel

Tempat Peribadatan Tertua Di Dunia Yang Bernama Gobekli Tepe

Rabu, April 20, 2016 06:48 WIB
Penampakan Gobekli Tepe Dari Citra Udara

Di sekitar enam mil Urfa, Kota Kuni di Turki Tenggara, Klaus Schmidt seorang arkeolog  telah menemukan suatu penemuan arkeologi yang mengejutkan, berbagai susunan batu besar berukir yang diperkirakan berusia 11.000 tahuan, dibuat oleh masyarakat prasejarah yang belum mengenal alat-alat logam bahkan tembikar. Schmidt menyebut tempat tersebut Gobekli Tepe yang ia percaya sebagai candi atau kuil tertua di dunia. Peninggalan zaman Megalith itu diperkirakan berusia lebih tua dari Stonehenge di Inggris yang dibuat sekitar 6.000 tahun yang lalu.

Pada awalnya situs ini telah disurvei untuk pertama kali pada 1960 oleh para arkeolog dari University of Chicago dan University of Istambul. Tetapi mereka memperkirakan bahwa situs ini adalah sebuah kuburan dari abad pertengahan yang telah ditinggalkan karena bentuknya yang berupa gundukan tanah. Pada tahun 1994, Schmidt mulai mensurvei ulang lokasi ini dan mendapatkan hasil yang berbeda.
Peta Letak Gobekli Tepe Di Turki

Gobekli Tepe terdiri dari serangkaian struktur yang melingkar dan berbentuk oval berdiri di atas bukit. Penggalian dimulai pada tahun 1995 oleh Prof. Klaus Schmidt dengan bantuan dari Institut Arkeologi Jerman. Ada bukti arkeologi bahwa “instalasi” ini tidak digunakan untuk keperluan rumah tangga, tetapi terutama untuk tujuan ritual atau agama. Selanjutnya terlihat jelas bahwa Gobekli Tepe terdiri dari tidak hanya satu, tapi terdapat banyak batu di kuil itu. Berikutnya, penggalian kedua dan hasil magnetik geo mengungkapkan bahwa setidaknya ada 20 “instalasi”, yang dalam istilah arkeologi bisa disebut sebuah kuil. Berdasarkan apa yang telah digali sejauh ini, berdasarkan melihat prinsip pola, tampaknya terdapat dua pilar besar monumental di pusat setiap instalasi, dikelilingi oleh ruangan dan dinding.
Situs Gobekli Tepe

Semua pilar berbentuk T dengan ketinggian antara 3-6 meter. Arkeolog menafsirkan bentuk “T” sebagai manusia yang bergaya, terutama karena penggambaran ekstremitas manusia yang muncul pada beberapa pilar. Selain itu di batu-batu tersebut juga terdapat ukiran hewan serta simbol-simbol abstrak, kadang-kadang merangkai sebuah adegan.
Rubah, ular, babi hutan, bangau, bebek adalah ukiran yang paling umum. Sebagian besar yang diukir ke dalam permukaan datar dari pilar tersebut. Kemudian juga terdapat beberapa patung atau ukiran tiga dimensi, dalam bentuk predator yang menggambarkan singa, ukiran singa ini berada di bagian bawah dari dari sisi pilar “T”.
Ukiran Batu-Batu Di Gobekli Tepe


Metode yang unik yang digunakan untuk pelestarian Gobekli Tepe benar-benar menjadi kunci bagi kelangsungan hidup situs yang menakjubkan ini. Siapa pun yang membangun monumen megah ini, memastikan kelangsungan hidup situs ini untuk dapat bertahan ribuan tahun, dengan hanya penimbunan berbagai batu dan mengubur mereka di bawah. Diperkirakan setidaknya terdapat 16 rangkaian struktur melingkar di wilayah situs ini, tetapi penggalian baru mencakup 5 persen saja. Setiap rangkaian memiliki tata letak yang hampir mirip, di tengah rangkaian terdapat dua pilar batu besar berbentuk T yang dikelilingi oleh batu-batu kecil yang menghadap ke dalam. Berat masing-masing pilat “T” itu bervariasi antara 40 sampai 60 ton yang membuat tanda tanya manusia masa sekarang, bagaimana cara manusia kuno membawa, membentuk dan menempatkan pilar sebesar itu.
Ilustrasi Bagaimana Proses Pembangunan Gobekli Tepe