Indeks Artikel

Legenda Kuno Si Cantik Putri Duyung

Kamis, Januari 05, 2017 17:17 WIB

Adanya fakta bahwa hampir tiga perempat dari bumi ditutup oleh air, maka tidak mengherankan jika banyak legenda kuno yang menyatakan jika di lautan berdiam begitu banyak makhluk misterius. Hal inilah yang juga menjadi latar belakang kemunculan Dongeng Putri Duyung, makhluk setengah manusia, setengah ikan. Bahkan pada masa modern, dongeng putri duyung telah menjadi cerita indah dan favorit bagi anak – anak perempuan. Lalu, bagaimanakah awal dari dongeng ini bisa menjadi trendinghingga ke seluruh dunia.
C.J.S. Thompson, mantan kurator di Royal College of Surgeons of England menulis dalam bukunya yang berjudul The Mystery and Lore Monsters (2010), mengatakan bahwa dongeng tentang setengah manusia dan setengah manusia telah ada sejak ribuan tahun yang lalu bahkan telah ada sejak era Babelonia, ketika para Dewa Oannes masih dipuja. Hal ini dapat dilihat dari peninggalan peradaban tersebut yang masih menyisakan patung dewa-dewa dalam wujud ikan dan anjing laut yang diperkirakan berusia lebih dari 2.000 tahun. Para dewa tersebut digambarkan seperti manusia, memiliki janggut, menggunakan mahkota tetapi dari pinggang ke bawah tubuhnya menyerupai ikan dengan dilengkapi sisik dan ekor.
Sementara itu, adapula mitologi Yunani mengisahkan tentang dewa Triton, utusan duyung dari laut, dan beberapa agama modern seperti Hindu dan Candomble (keyakinan Afro-Brazilian) juga memiliki kisah mengenai putri duyung. Dalam cerita rakyat, putri duyung sering dikaitkan dengan nasib buruk dan nasib sial. Sirene, sebutan putri duyung dalam mitologi Yunani, senang memikat pelaut dengan cara nyanyian merdunya. Nyanyiannya akan dapat mengarahkan kapal ke area batuan berkarang. Jika kapal menabrak batuan tersebut maka akan tenggelam. Homer, seorang filsuf Yunani, dalam karyanya “Odyssey” yang ditulisnya pada sekitar 800 SM, menceritakan kisah-kisah keberanian Ulysses, yang telinga disiksa oleh suara manis Sirene. Dalam cerita dari daerah lain, misalnya dari Skotlandia dan Wales, putri duyung dikisahkan berteman dan bahkan menikah dengan manusia.
Ada banyak legenda tentang putri duyung dan bahkan berlusin klaim sejarah yang dianggap nyata mengenai penampakan putri duyung. Ratusan tahun yang lalu, para pelaut dan penduduk di kota-kota pesisir di seluruh dunia telah menceritakan pertemuannya dengan “gadis laut” tersebut. Sebuah cerita, berasal dari tahun 1600-an, yang mengklaim bahwa putri duyung telah memasuki Belanda melalui tanggul, dan terluka ketika masuk. Dia dibawa ke sebuah danau terdekat dan dirawat hingga sehat. Dia akhirnya menjadi warga negara yang produktif, belajar bahasa Belanda, melakukan pekerjaan rumah tangga dan masuk Katolik.

Cerita lain, dari tahun 1830 di Skotlandia, menyatakan bahwa anak laki-laki membunuh putri duyung dengan melemparkan batu kearahnya; makhluk itu tampak seperti anak yang berumur sekitar 3 atau 4, tetapi memiliki ekor salmon bukannya kaki. Para penduduk desa mengatakan telah memakamkanya di dalam peti mati, meskipun tidak ada bukti mengenai sejarah tersebut.
Hingga sekarang, dimana teknologi telah berkembang dan bahkan manusia telah mampu membuat kapal selam cangih yang telah mampu menjelajahi samudra, tetapi masih belum dapat menemukan secara nyata keberadaan para putri duyung ini. Sehingga semua kisah ini masih dianggap sebagai cerita pengantar tidur bagi anak-anak.