Indeks Artikel

Sejarah Suku Maasai

Minggu, Agustus 23, 2015 10:31 WIB
Suku Dunia ~ Maasai adalah kelompok suku asli dari Afrika yang memiliki pola hidup seminomaden di Kenya dan Tanzania. Mereka adalah salah satu kelompok Suku Afrika Timur yang paling dikenal di dunia luar karena kebudayaannya yang unik. Mereka bertempat tinggal dekat dengan banyak cagar alam dan taman nasional di Afrika Timur.


Nenek moyang orang Maasai diperkirakan berasal dari Afrika Utara yang bermigrasi ke selatan di sepanjang Lembah Sungai Nil. Mereka akhirnya tiba di Kenya Utara pada pertengahan abad ke-15. Mereka terus menuju ke selatan dan menaklukkan semua suku yang mereka temui di perjalanan. Pada akhir abad ke-19 mereka tiba di Tanzania.

Bahasa Suku Maasai

Suku Maasai berbicara dalam bahasa Maasai (Maa). Bahasa Maasai masih berhubungan dengan keluarga bahasa Nilo-Sahara, yaitu bahasa Dinka, Nuer, Turkana, dan Songhai.

Adat Istiadat Suku Maasai

Eunoto merupakan salah satu tradisi masyarakat Maasai. Bagi masyarakat non-Maasai, ritual ini dikenal dengan nama "jumping dance". Ritual ini menandakan datangnya usia (cukup umur) para prajurit muda suku Maasai. Ritual eunoto atau jumping dance menandakan bahwa pemuda suku Maasai sudah cukup umur untuk menjadi prajurit muda.

Rumah Adat Suku MaasaiOrang-orang Maasai memiliki pola hidup yang semi-nomaden sehingga mereka tidak pernah tinggal di sebuah rumah yang sama sepanjang hidup mereka. Suku Maasai memiliki rumah berbentuk lonjong, biasanya berukuran 2m x 3m dengan sudut membulat dan langit-langit rendah. Rumah ini dibangun oleh perempuan. Proses pembuatan konstruksinya memakan waktu 4-8 hari.

Rumah ini terbuat dari tiang-tiang yang berasal dari cabang-cabang pohon. Tiang-tiang tersebut ditanam di tanah dengan kedalaman 90-150 cm. Kotoran ternak digunakan untuk membasahi sisi-sisi lubang tiang. Pada bagian atasnya, tiang-tiang tersebut diikat dengan potongan kayu untuk membentuk rangka atap. Untuk mengisi kekosongan antara kedua tiang biasanya digunakan cabang-cabang yang lebih kecil, ranting, daun, atau rumput. Bagian luar rumah kemudian diplester dengan campuran lumpur dan kotoran sapi.

Peninggalan Suku Maasai

Dahulu suku Maasai mendiami wilayah yang sangat luas di daerah Kenya dan Tanzania. Salah satu wilayah tersebut saat ini menjadi Taman Nasional Serengiti yang terletak di Tanzania. Taman nasional ini memiliki jumlah populasi hewan wildebeest terbesar, yaitu sebanyak kurang lebih 1,5 juta ekor. Selama musim hujan (Januari-Maret), kawanan hewan ini banyak tersebar di wilayah Serengeti hingga ke bagian barat Lembah Ngorongoro. Ketika musim kering (April) dan rumput-rumput hijau tak lagi banyak tumbuh, mereka berpindah tempat secara eksodus ke bagian barat daya guna mendapatkan makanan. Pada 1981 UNESCO memasukkan Taman Nasional Serengeti dalam daftar warisan dunia (World Heritages Site).

Sumber : Google.