Indeks Artikel

Fakta Baru: Manusia Neanderthal Adalah Nenek Moyang Bangsa Afrika Utara

Kamis, Maret 17, 2016 10:37 WIB
Analisa penelitian yang dipercaya selama ini berpendapat bahwa satu-satunya manusia modern yang nenek moyangnya tidak kawin manusia Neanderthal adalah bangsa Sub-Sahara Afrika atau Afrika Utara. Tetapi temuan baru menunjukkan sebaliknya yaitu bahwa manusia modern Afrika Utara tenyata juga memiliki jejak genetik dari Neanderthals  (manusia yang memiliki kekerabatan terdekat dengan manusia modern dan telah punah).
Manusia modern adalah anggota manusia (mahluk hidup) dari garis keturunan Neanderthal. Analisis genetik dari fosil manusia yang telah punah mengungkapkan bahwa mereka (manusia Neanderthal) telah kawin dengan nenek moyang kita (dalam hal ini khusus ditujukan untuk bangsa Eurasia). Penelitian terakhir menunjukkan bahwa hanya terdapat 1 persen DNA Neanderthal dalam genom manusia modern, tetapi penelitian baru mengatakan bahwa terdapat 4 persen. Antara Manusia Neanderthal dan manusia modern yang berhubungan intim jarang menghasilkan keturunan. Meskipun demikian percampuran keduanya telah menghasilkan keturunan dengan sistem kekebalan tubuh yang kuat walau awalnya jumlahnya sedikit.

Ilustrasi Komunitas Neanderthal

Geneom Neanderthal menunjukkan bahwa orang luar Afrika berbagi mutasi genetik lebih banyak dengan Neanderthal daripada orang Afrika. Sebagian besar manusia modern kawin dengan Neanderthal setelah keturunan manusia modern mulai muncul di luar Afrika setidaknya pada 100.000 tahun yang lalu. Sementara itu terdapat skenario lain yang lebih kompleks yaitu bahwa leluhur Afrika, Neandethal serta manusia modern tertentu (kemungkinan Eurasia) pernah hidup dalam suatu populasi (di wilayah Afrika Utara) mulai sekitar 230.000 tahun yang lalu. Masing-masing kelompok ini meninggalkan genetik yang berbeda-beda terhadap keturunanya di Afrika Utara.
Para peneliti berfokus pada 780.000 varian genetik yang didapat dari 125 orang yang mewakili 7 lokasi yang berbeda di Afrika Utara. Hasilnya mereka menemukan bahwa Afrika Utara memiliki varian genetik yang lebih dinamis terkait dengan Neanderthal daripada wilayah Afrika lain. Tinkat varian genetik anatara Afrika Utara yang bercampur dengan Neanderthal adalah setara dengan yang dimiliki orang Eurasia modern.
Para ilmuwan juga menemukan sinyal genetik Neanderthal ini lebih tinggi pada populasi Afrika Utara yang nenek moyangnya relatif memiliki sedikit perkawinan dengan manusia modern Timur Dekat atau bangsa Eropa.  Ini menunjukkan bahwa terjadi pencampuran langsung dengan Neanderthal pada masa kuno, dan tidak terjadi kawin silang dengan manusia modern lainnya yang nenek moyangnya mungkin telah kawin dengan Neanderthal.
Kelompok sub sahara adalah satu-satunya populasi modern hasil campuran langsung Neanderthal asli.  Meskipun demikian para peneliti mengatakan temuan mereka tidak menyatakan bahwa Neanderthal terlebih dulu masuk Afrika dan membuat kontak intim dengan Afrika Utara kuno. Sebaliknya mereka menyatakan bahwa kontak terjadi di luar Afrika, kemungkinan di Timur Dekat, dan bahwa terjadi migrasi kembali ke Afrika dari beberapa kelompok yang kemudian menghuni Afrika Utara. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa kelompok ini awalnya mungkin dari Afrika Timur yang melakukan diaspora ke luar Afrika dan kemudian kembali lagi dan menetap di Afrika Utara.