Indeks Artikel

Yaodong: Permukiman dalam Gua dari Masa Kuno

Minggu, Agustus 16, 2015 12:27 WIB

Penduduk dunia saat ini jika dihitung pasti akan lebih banyak dari jaman manapun yang pernah dicatat sejarah, dan jumlahnya diperkirakan akan terus bertambah secara eksponensial beberapa decade mendatang. Hal ini menjadi perhatian bagi beberapa orang apakah sumberdaya bumi saat ini mampu untuk terus menyangga kehidupan manusia. Sebagai akibatnya saat ini banyak orang mulai berusaha menemukan berbagai alternatif teknologi ramah lingkungan seperti energi matahari dan produk organik. Namun sebenarnya alternatif  teknologi ramah lingkungan ini tidak selalu harus bergantung pada penelitian terkini yang canggih, sebagai contohnya di masa kuno adalah Yaodong, suatu bentuk permukiman yang dapat ditemukan di banyak lokasi di China. Dalam bahasa China, Yaoding berarti gua tempat pembakaran yang dinamakan seperti itu berdasarkan kemiripan interior dengan kondisi di dalam tungku pembakaran tradisional di masa itu. Yaodong ini umumnya ditemukan di provinsi tengah bagian utara China seperti Shanxi, Shaanxi, Gansu, dan Henan yang umumnya terletak di dataran tinggi.

Rumah Gua Yaodong tradisional di Shanxi, China

Beberapa orang menyebutkan bahwa Yaodong pertama kali muncul pada jaman dinasi Qin sekitar abad ketiga sebelum masehi. Lebih dari dua milinieum kemudian, yaodong masih menjadi pilihan bagai pemukim yang tinggal di dataran tinggi di wilayah ini dan diperkirakan sekitar 75% dari 40 juta penduduk di dataran tinggi wilayah ini tinggal di struktur semacam ini.

Yaodong dapat dibagi menjadi beberapa tipe, tergantung pada kondisi topografi di lokasi dimana struktur ini dibangun. Sebagai contoh, di lokasi dimana perbukitan tersedia, Yaodong akan dibangun di dalam lereng, dan sebuah bukit mungkin berisi beberapa tingkat Yaodong. Sebagai contoh, sebuah hotel Yaodong berlantai delapan dengan 300 kamar dapat ditemukan di utara kota Yan/an di provinsi Shaanxi. Sedangkan untuk lokasi dimana tidak terdapat perbukitan, Yaodong dapat dengan mudah dibangun ke dalam tanah. Tembok segi empat dengan kedalaman sekitar 5 hingga 8 meter akan digali pertama kali ke dalam tanah. Selanjutnya Yaodong akan dibangun dengan jalan membangun tembok-tembok atau sekat di dalam tembok segiempat tersebut. 

Komplek bangunan yang umum yang ditemui di Shaanxi atau Henan. Penduduk bermukim di dalam gua karena alasan praktis.

Terdapat pula Yaodong yang dibangun tanpa perlu menggali lereng atau melubangi tanah. Cara lain yang digunakan adalah dengan membuat kerangka bangunan-bangunan dengan menggunakan batu atau bata. Kemudian tanah diisikan pada ruang-ruang kosong diantara bangunan-bangunan Yaodong tersebut, termasuk digunakan untuk menutup atap struktur tersebut.

Penggunaan yang berkelanjutan dari Yaodong di dataran tinggi ini selama ribuan tahun ini mungkin dikarenakan alasan keekonomisan dan desain yang efisien. Dalam hal bahan bangunan, hanya tanah lokal yang digunakan dalam bangunan ini yang relatif mudah didapatkan ketimbang kayu atau batu. Sebagai tambahan tanah adalah insulator panas yang efisien sehingga dapat mempertahankan suhu ruangan untuk hangat selama musim dingin atau dingin selama musim panas berlangsung.

Fitur unik Yaodong lainnya adalah kang, yaitu semacam sejenis ranjang berpenghangat. Satu ranjang dihubungkan ke sebuah tungku dan di sisi lainnya disambungkan dengan lubang pembuangan. Kang sendiri berongga di dalamnya sehingga memungkinkan panas dan asap mengalir dari tungku ke lubang pembuangan dan proses ini kemudian menghangatkan kasur dan ruangan.

Ilustrasi dari sebuah kang yang besar yang diisi oleh para tamu yang berbagi ruangan di wilayah tak bertuan di Tonghua Jilin.

Di beberapa decade terakhir, Yaodong telah menarik perhatian peneliti. Permukiman tradisional ini dianggap sebagai salah satu bentuk desain yang berkelanjutan. Digambarkan bahwa Yaodong sebenarnya merupakan refleksi dari sebuah konci konsep tradisional China yaitu hubungan yang harmonis antara manusia dan alam. Walau mungkin Yaodong merupakan struktur unik yang dimiliki oleh dataran tinggi di China, ide dari bangunan ini telah popular di masyarakat saat ini.

Ketika mungkin Yaodong tidak dapat ditiru untuk dibangun di bagian China yang lainnya atau di wilayah lain di dunia, konsep ramah lingkungannya telah menginspirasi para peneliti dari seluruh penjuru China untuk memperbaiki arsitektur bangunan di beberapa wilayah lain di China dan membuatnya lebih berkelanjutan untuk waktu yang lama.

Gaya Pemukiman Yaodong di Yan’an, Shanxi, China.

Walaupun demikian, terlepas dari kelebihan dari permukiman Yaodong ini, struktur ini memiliki satu kelemahan mendasar yaitu sangat rentan terhadap kerusakan yang disebabkan bencana alam. Sebagai contoh pada 23 Januari, 1556, terjadi gempa bumi paling mematikan dalam sejarah yaitu gempa bumi yang menghantam provinsi Shaanxi di China. Diperkirakan 830.000 orang tewas. Sekitar 849 kilometer persegi wilayah hancur dan di beberapa kabupaten hanya 40% penduduk yang selamat. Di masa itu jutaan orang tinggal di dalam Yaodong dan karena tanah di wilayah ini merupakan tanah yang mudah tererosi oleh angin dan air, gempa bumi telah memicu tanah longsor yang menhancurkan gua-gua dan menghasilkan suatu bencana yang merenggut banyak korban jiwa.

  
Sumber
Bai, M., 2015. Yaodong, Unique Dwelling in Loess Plateau. [Online]
Available at: http://www.cits.net/china-guide/china-traditions/yaodong-cave-dwelling.html
Liu Jiaping et al., 2002. An Instance of Critical Regionalism: New Yaodong Dwellings in North-Central China. [Online]
Available at: http://iaste.berkeley.edu/pdfs/13.2f-Spr02liu-wang-yang-sml.pdf
www.allamericanpatriots.com, 2006. Chinese Cave Dwellings Inspire Sustainable Design. [Online]
Available at: http://www.allamericanpatriots.com/node/14551
www.worldhabitatawards.org, 2006. The New Generation of Yaodong Cave Dwellings, Loess Plateau. [Online]
Available at: http://www.worldhabitatawards.org/winners-and-finalists/project-details.cfm?lang=00&theProjectID=314