Indeks Artikel

Sejarah Lahirnya Teh Dalam Peradaban Cina Kuno

Kamis, Maret 24, 2016 15:27 WIB
Secangkir Teh

Teh telah menjadi bagian penting dalam tradisi bangsa Cina. Mereka mengonsumsi teh setiap hari, oleh karena itu produksi teh telah memainkan peran prnting dalam mendorong pembangunan ekonomi. Ada anggapan di Cina bahwa praktek budaya minum teh dapat membawa semangat dan kebijaksanaan manusia ke tingkat yang lebih tinggi.  Teh memiliki hubungan yang dekat dengan budaya Cina. Hal ini tidak hanya mencerminkan peradaban mereka tetapi juga ideologi. Budaya teh dapat meningkatkan status sosial dan apresiasi seni.
Perkembangan teh di Cina memiliki sejarah yang panjang. Generasi petani dan produsen telah menyempurnakan produksi teh yang membuat masing-masing daerah memiliki variasi teh yang unik. Awal mula teh di Cina berasal dari titah Kaisar Shennong yang hidup sekitar 5.000 tahun yang lalu. Ketika itu ia memerintahkan agar semua air minum harus direbus agar higenis. Suatu hari di musim panas saat Sang Kaisar melakukan perjalanan mengunjungi salah satu bagian negerinya yang jauh, ia berhenti untuk beristirahat di bawah pohon Camellia. Sesuai dengan perintahnya, para pelayan mulai merebus air untuk minum. Tanpa disangka ada daun kering dari atas pohon jatuh ke dalam air yang sedang dididihkan itu dan membuatnya menjadi berwarna cokelat. Sebagai seorang ilmuwan, Kaisar tertarik dengan air coklat itu kemudian meminumnya dan merasakan bahwa air itu sangat menyegarkan serta aromanya wangi. Menurut cerita rakyat teh Cina diciptakan pada 2737 SM.
Gambaran Kaisar Shennong Saat Menemukan Teh

Sejak penemuan Kaisar Shennong ini, teh dapat menyebar dan dinikmati di seluruh dunia. Pada awalnya bangsa Cina kuno menggunakan teh sebagai bagian dari ritual persembahan. Kemudian daun teh dimakan sebagai sayuran dan digunakan dalam pengobatan. Hingga Dinasti Han (2.000 tahun yang lalu) teh adalah minuman baru. Sementara itu pada Dinasti Sui (581 M- 618 M), teh digunakan untuk obat. Pada abad ke-4 dan 5, beras, garam, rempah-rempah, jahe dan jeruk merupakan bahan-bahan yang ditambahkan dalam campuran teh. Pada periode Dinasti Tang (618 M-907 M), minum teh merupakan sebuah bentuk seni dan minuman ini dapat dinikmati oleh semua kelas sosial.
Gambaran Masyarakat Cina Kuno Minum Teh

Teh menjadi minuman populer di biara-biara Budha setelah kafein karena teh dapat menjaga para biarawan selama berjam-jam untuk meditasi. Bubuk teh mulai populer selama Dinasti Song (960 M-1279 M), tetapi kemudian menghilang setelah Dinasti Yuan (1279 M-1368M). Masuknya beragama budaya asing membuat masyrakat Cina terbiasa minum teh kental dari daun semenjak Dinasti Yuan dan terus minum teh dengan cara seperti ini hingga sekarang.