Indeks Artikel

Dongeng Hantu Dalam Peradaban Mesopotamia dan Asyur

Senin, Mei 30, 2016 20:30 WIB

Mitos mengenai seputar kematian dan kehidupan di alam kematian sering kali menimbulkan rasa ketakutan bagi manusia. Termasuk dalam hal ini para makhluk yang berkaitan dengan kematian. Cerita tentang mahluk halus atau setan juga telah ada dalam kehidupan sehari-hari penduduk peradaban kuno.

Mesopostamia Kuno
Dalam Peradaban Mesopostamia Kuno, orang yang mati muda dipercaya bahwa ia dikutuk oleh Dewa. Setelah manusia mati maka ia akan menjadi Gidim atau roh kematian. Mereka akan menjadi bayangan yang kadang-kadang akan muncul ke teman-teman, keluarga, orang yang dicintai dan selalu dikenali sebagai tanda bahwa mereka masih hidup dalam bentuk lain. Gidim memerlukan hadiah dari mereka yang masih hidup agar dapat makan, jika tidak mereka hanya akan makan debu.

Di Babilionia, terdapat kepercayaan bahwa hantu akan berjalan sepanjang malam, seperti layaknya manusia hidup berjalan sepanjang hari. salah satu hantu yang paling ditakuti oleh penduduk Babilonia adalah raoh wanita yan mati pada saat melahirkan atau wanita gila yang mati karena kesedihan yang mendalam. Mereka dianggap sebagai perempuan terkutuk. Selain itu mereka, baik perempuan atau laki – laki yang mati tanpa memiliki anak juga dianggap sebagai hantu yang terkutuk.  Mereka semua ini akan berkeliaran di jalanan pada malam hari.  Untuk memastikan bahwa roh dari orang tua, kakek – nenek, dan moyang lainnya dapat beristirahat dengan tenang maka anak tertia akan menaruh makanan dan minuman agar roh halus keluarga mereka tidak kelaparan. Sementara mereka yang dianggap hantu terkutuk karena tidak memiliki anak, pada malam hari akan berkeliaran di jalan untuk mencari makanan. Oleh sebab itu malam di kota Babilonia adalah waktu yang menakutkan. 
Peradaban Asyur
Bangsa Asyur menyakini apabila manusia yang telah mati tidak diberikan pemakaman yang layak dan terhormat maka akan menghantui hidup manusia sebagai hantu. Arwah dari orang yang tidak atau belum siap untuk mati dapat mungkin kembali memasuki tubuh orang yang masih hidup. Mereka diyakini akan menyedot kekuatan hidup dari orang yang masih hidup. Maka ritual aneh akan dilakukan oleh orang yang terganggu oleh kehadiran hantu. Dalam beberapa kasus, pria yang dihantui atau dirasuki akan dimandikan, atau mayat orang yang diyakini sedang menghantui itu akan dimakamkan.
Dalam kasus lain, sebuah ritual yang melibatkan dewa Shamash (salah satu dari Dewa Mesopostamia) akan digunakan. Dalam ritual ini, bangsa Assyria akan bertanya kepada hantu, mengapa mereka kembali dan mengapa mereka telah menargetkan orang tertentu. Kemudian bangsa Asyur akan mencampur tepung dan ragi di cawan minuman, lalu dituangkan dalam nama Shamash.