Indeks Artikel

Sejarah Lahirnya Bank Sebelum Masehi Hingga Abad Pertengahan

Kamis, Juni 16, 2016 13:59 WIB

Ide awal munculnya bank diperkirakan ada sejak 1800 SM di Babilonia. Pada awal peradaban sebuah kuil dianggap sebagai tempat berlindung paling aman. Hal ini karena kuil adalah sebuah bangunan yang kokoh, dan  suci yang dianggap dapat mencegah pencuri. Di Mesir dan Mesopotamia emas disimpan di kuil - kuil untuk disimpan. Tapi emas tersebut juga digunakan untuk perdagangan. Di Babel pada saat pemerintah Hammurabi, pada abad ke-18 SM, ada catatan dari pinjaman emas yang dibuat oleh para imam kuil. Konsep perbankan telah muncul saat itu.
 Aktivitas perbankan di Yunani kuno lebih bervariasi dan canggih daripada masyarakat sebelumnya. Pengusaha swasta, serta kuil dan badan-badan publik melakukan transaksi keuangan. Mereka membuat deposito, memberikan pinjaman, mengubah uang dari satu mata uang yang lain dan koin, serta melakukan tes untuk kemurnian emas. Mereka bahkan terlibat dalam transaksi buku. Rentenir dapat ditemukan dimana saja. Mereka dapat  menerima pembayaran dalam satu kota Yunani dan mengatur kredit yang lain, tetapi menghindari untuk mengangkut atau mentransfer sejumlah besar uang ke luar kota.
Romawi yang disiplin untuk administrasi, mengadopsi dan meregulasi praktek perbankan Yunani. Pada abad ke-2 Masehi utang dapat secara resmi dibayarkan ke bank, dan notaris publik ditunjuk untuk mendaftarkan transaksi tersebut. Runtuhnya perdagangan setelah jatuhnya kekaisaran Romawi membuat bankir kurang diperlukan dari pada waktu sebelumnya, ditambah pula dengan kemunculan gereja Kristen. Riba dianggap sebagai sesuatu yang tidak bermoral. Larangan Kristen tentang riba akhirnya memberikan kesempatan bagi para bankir dari agama lain.
Kemakmuran Eropa, membuat masyarakat membutuhkan keuangan. Orang-orang Yahudi mulai mengambil alih perbankan. Tapi keberhasilan mereka, dan visibilitas ekstrim mereka sebagai sekte agama, membawa bahaya bagi komunitas mereka. Ksatria Templar selama beberapa tahun menjadi bankir perkasa. Mereka juga merupakan sebuah sekte eksklusif.
Dunia bankir pada abad ke-13 M di Italia utara, yang dikenal sebagai Lombard, secara bertahap menggantikan orang-orang Yahudi dalam peran tradisional mereka sebagai rentenir untuk orang kaya dan berkuasa. Keterampilan bisnis dari Italia ditingkatkan oleh penemuan mereka terhadap pembukuan double-entry. Akuntansi kreatif memungkinkan mereka untuk menghindari dosa Kristen yaitu riba. Bunga pinjaman dijadikan sebagai hadiah sukarela dari peminjam atau sebagai hadiah untuk risiko yang diambil
Kota Siena dan Lucca, Milan dan Genoa mengambil keuntungan dari perdagangan baru ini. Tapi kota Florence yang terbesar mendapatkan keuntungan dari bisnis ini. Florence terkenal secara internasional untuk koin emasnya yang pertama kali dicetak pada tahun 1252. Emas florin secara luas diakui dan dipercaya serta menjadi mata uang internasional pertama saat itu. Perbankan mulai menghidupkan kembali kota-kota Italia Florence dan Genoa.
Pada awal abad ke-14 dua keluarga di kota itu, Bardi dan Peruzzi, telah berkembang menjadi sangat kaya dengan menawarkan jasa keuangan. Mereka mengatur untuk pengumpulan dan mentransfer uang. Mereka memfasilitasi perdagangan dengan menyediakan pedagang dengan bill of exchange, dengan cara uang yang dibayarkan oleh debitur dalam satu kota dapat dibayarkan kepada kreditur dengan menyajikan tagihan di tempat lain (prinsip ini sekarang sama seperti bentuk cek).

Kemampuan para bankir Florentine untuk memenuhi layanan ini ditunjukkan dengan jumlah cabang Bardi di luar Italia. Pada awal abad ke-14 keluarga ini memiliki kantor di Barcelona, ​​Seville dan Majorca, di Paris, Avignon, Nice dan Marseilles, di London, Bruges, Konstantinopel, Rhodes, Cyprus dan Yerusalem.
Pada 1340-an Raja Edward III dari Inggris terlibat dalam perang dengan Perancis, awal Perang Seratus Tahun. Dia terbelit utang ke Florence, setelah meminjam 600.000 florin emas dari Peruzzi dan 900.000 lainnya dari Bardi. Pada 1345 ia default pada pembayaran nya, ini membuat Florance mulai mengalami kebangkrutan. Florence sebagai pusat perbankan besar dapat bertahan dari bencana ini. Setengah abad kemudian yaitu abad ke-15, perbankan Florance dikuasai dua keluarga yaitu Pazzi dan Medici.