Indeks Artikel

Cindaku dan Legenda Manusia Harimau yang Masih Dipercaya oleh Masyarakat Indonesia

Senin, April 24, 2017 11:53 WIB

Sebagai kawasan yang akrab dengan hal-hal berbaik klenik, Indonesia susah dipisahkan dengan namanya mitos. Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki mitos-mitos yang berhubungan dengan dunia gaib dan juga makhluk-makhluk yang ada di dalamnya. Sebut saja tuyul yang suka mencuri uang dan kerap dijadikan pesugihan. Selanjutnya ada makhluk bernama banaspati yang konon seluruh tubuhnya menyala karena api. Terakhir ada siluman setengah manusia yang dipercaya masih ada hingga sekarang.

Salah satu makhluk berjenis siluman yang dianggap masih ada hingga sekarang ada Cindaku. Makhluk itu berupa manusia setengah harimau yang konon hidup di kawasan Gunung Kerinci, Jambi. Makhluk jenis ini hidup sejak ratusan tahun yang lalu dan berfungsi sebagai jembatan antara dunia manusia dan harimau. Berikut ulasan tentang Cindaku dan legenda-legenda manusia harimau lain di Indonesia, seperti yang dikutip dari boombastis.com.

Cindaku, Wujud dan Asal-usulnya

Cindaku adalah nama dari makhluk setengah manusia setengah harimau yang hidup di lereng Gunung Kerinci. Makhluk ini telah ada sejak ratusan tahun yang lalu dan diberi tugas untuk menjaga hubungan antara manusia dan harimau yang sudah sejak lama tidak akur dan menimbulkan adanya konflik-konflik berdarah yang menyebabkan kematian dari dua belah pihak. Domino 99

Cindaku berasal dari manusia yang mempelajari atau memiliki ilmu yang diturunkan dari generasi ke generasi. Dengan ilmu ini, mereka bisa berubah menjadi manusia harimau dan melakukan tugasnya dengan baik. Dengan mempelajari Cindaku, seseorang harus memegang teguh tugasnya agar kelangsungan hidup dua dunia ini tidak berantakan. Oh ya, Cindaku tidak akan bisa berubah atau memiliki kesaktian kalau tidak menyentuh tanah kawasan Kerinci.

Perjanjian Manusia dan Harimau di Sumatra

Untuk menjembatani antara manusia dan juga harimau, Cindaku akhirnya menjembatani kedua belah pihak untuk melakukan perjanjian. Hasil dari perjanjian itu adalah manusia tidak masuk ke area harimau untuk merusak alam dam membunuh anak cucunya. Hal yang sama juga harus dipatuhi oleh harimau untuk tidak masuk ke dalam dunia manusia dan melakukan kekacauan di sana.

Sayangnya salah satu dari dua pihak ini ada yang melanggar sehingga manusia dan harimau tidak pernah akur lagi. Kejadian-kejadian seperti perburuan liar harimau hingga adanya manusia yang terbunuh harimau jadi kerap terjadi dan membuat banyak pihak semakin berang.

Manusia Harimau di Tanah Jawa

Selain di kawasan Kerinci yang masih dipenuhi dengan hutan Belantara, Jawa juga memiliki legenda tau mitos yang berhubungan dengan manusia harimau. Mitos pertama dari Jawa datang dari kisah harimau Prabu Siliwangi. Harimau Putih sakti yang konon bisa berubah jadi manusia itu sudah dipercaya sejak lama oleh orang-orang di kawasan Jawa Barat. Bahkan, banyak masyarakat di kawasan itu yang masih percaya hingga sekarang.

Keberadaan dari Harimau Putih yang merupakan perwujudan dari Prabu Siliwangi tidak bisa hilang begitu saja. Beberapa orang konon masih menyaksikan makhluk ini beserta anak buahnya yang menjadi harimau loreng dan bersembunyi di gunung-gunung dan hutan di Indonesia dalam wujud gaib.

Ilmu Sakti Manusia Harimau

Dari beberapa contoh manusia harimau di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa makhluk ini hadir dari ilmu yang dipelajari oleh manusia. Dengan ilmu seperti Cindaku atau Tapadrawanya yang dilakukan oleh Prabu Siliwangi, seorang manusia bisa berubah wujud menjadi harimau atau manusia harimau yang memiliki kekuatan hebat. BandarQ

Meski dua ilmu di atas bukanlah ilmu hitam, individu yang mempelajarinya akan mendapatkan banyak masalah. Pertama masalah keyakinan, praktik ini termasuk perilaku yang dilarang oleh agama tertentu. Selanjutnya, beberapa orang akan susah meninggal kalau ilmu ini tidak dilepaskan dari tubuhnya.

Inilah uraian tentang Cindaku dan manusia harimau lain yang ada di Indonesia. Benar arau tidaknya makhluk tersebut tidak ada yang tahu. Namun, manusia yang masih percaya dengan makhluk ini jumlahnya cukup banyak.