Indeks Artikel

Cara Membuat Mumi Mesir Kuno

Kamis, Mei 19, 2016 15:30 WIB
Bangsa Mesir Kuno percaya akan adanya kehidupan ketika seseorang meninggal. Mumi dianggap membantu seseorang mencapai akhirat karena mereka berpikir bahwa, dalam rangka untuk memiliki kehidupan setelah kematian, orang yang meninggal harus membawa kembali tubuhnya. Masyarakat Mesir percaya bahwa satu-satunya cara untuk melakukan ini adalah jika mereka mengenali tubuhnya sendiri.
Pemumian dilakukan terutama oleh orang-orang kaya, sementar orang-orang miskin tidak mampu melakukannya. Orang kaya mampu melakukan ritual mumifikasi yang rumit, sementara orang-orang kurang mampu menjalani prosedur pemumian sederhana. Mumifikasi Mesir kuno dipraktekkan selama ribuan tahun, dan metodenya berubah dari waktu ke waktu.
Pemimpin pembalsem atau mumifikasi adalah seorang imam yang mengenakan topeng Anubis, yaitu dewa berkepala serigala. Dewa Anubis berkaitan dengan kematian, oleh karena inilah mengapa imam mengenakan topeng Anubis. Pembalseman adalah proses yang kompleks, dan tidak ada dua mayat yang sama persis akan sama-sama membusuk dengan cara dan kondisi yang sama. Secara garis besar proses ini terdiri dari lima tahap yaitu:

1.   Pertama, mencuci mayat dengan anggur dan air dari Sungai Nil. Membuat potongan di samping tubuh dan mengambil organ dalam. Untuk sampai ke otak, maka dorong suatu alat melalui hidung dan goncangkan. Kemudian tarik keluar organ ini (otak)


2.    Bersihkan hati, paru-paru, usus dan perut, kemudian taruh organ ke dalam empat guci kanopik khusus yang tertutup agar terlihat seperti dewa yang menjaga. Terkadang jantung dimasukkan kembali ke dalam tubuh.
3.   Gunakan garam Mesir khusus yang disebut natron untuk mengisi rongga dan menutupi tubuh. Hal ini akan membantu untuk menyingkirkan semua kelembaban. Biarkan selama sekitar 40 hari hingga mengering sepenuhnya.
4.   Selanjutnya, sendok keluar natron dan jejali tubuh dengan rempah-rempah, kain dan tanaman sehingga tubuh atau badan tidak kehilangan bentuknya.
5.   Bungkus tubuh dengan perban linen halus. Jangan lupa untuk menyelipkan beberapa jimat keberuntungan di dalamnya, dan kemudian mantra diucapkan untuk mengaktifkan kekuatan pelindung magis mumi. Ketika seluruh bagian telah dibungkus, mumi ditempatkan ke dalam peti mati. Kemudian dimasukkan ke peti mati yang lebih besar lagi yaitu sarkofagus. Setelah itu peti mati ditempatkan di dalam kubur.
Di dalam kubur Firaun juga terdapat makanan, minuman, pakaian, furnitur dan barang-barang berharga mereka yang dimaksudkan untuk menghibur Firaun di akhirat.
Sumber: http://www.ngkids.co.uk/